Komunitas praktisi merupakan strategi pelengkap bagi pengembangan profesi yang berkelanjutan. Konsep Komunitas Praktisi sudah banyak diterapkan oleh berbagai profesi dan penting pula diterapkan oleh para aktor utama dalam pendidikan yaitu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Istilah Komunitas Praktisi diperkenalkan oleh Etienne We n g e r d a l a m b u ku nya Co m m u n i ty o f Pra c t i ce . I a m e n g a t a k a n b a h w a K o m u n i t a s P r a k t i s i a d a l a h “Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin” (Wenger, 2012). Praktik yang dimaksud bergantung pada konteks peran sehari-hari anggota komunitas praktisi. Praktik dalam Komunitas Praktisi Guru dapat berupa praktik mengajar dan interaksi dengan murid atau orang tua.
5 TUJUAN KOMUNITAS PRAKTISI
*Mengedukasi anggota dengan mengumpulkan dan berbagi informasi yang berkaitan dengan m a s a l a h d a n p e r t a n y a a n t e n t a n g p r a k t i k pengajaran dan pembelajaran
*M e m b e ri d u ku n g a n pa d a a n g g o t a m e l a l u i interaksi dan kolaborasi sesama anggota*
*Mendampingi anggota untuk memulai dan mempertahankan pembelajaran mereka
*M e n d o r o n g a n g g o t a u n t u k m e n y e b a r k a n capaian anggota melalui diskusi dan berbagi
*M e n g i n t e g r a s i k a n p e m b e l a j a r a n y a n g didapatkan dengan pekerjaan sehari-hari
Komunitas praktisi memberikan wadah bagi para guru untuk belajar dan berpartisipasi dalam pengembangan diri mereka. Interaksi dan dialog antara anggota komunitas dapat berupa berbagi kekhawatiran, masalah, dan praktik baik untuk direfleksikan bersama-sama. Dengan begitu, anggota komunitas dapat saling dukung untuk mandiri dan berdaya memenuhi kebutuhan profesionalismenya. Maka, p e n t i n g b a g i s e m u a a n g g o t a k o m u n i t a s u n t u k berkontribusi dan memanfaatkan semua aktivitas di dalam komunitas.
Saat ini, pelatihan Guru selalu menjadi strategi utama untuk p e n g e m ba n g a n p ro fe s i o n a l , pa d a h a l b e rba g a i ri s e t m e m b u k t i ka n b a hwa p e l a t i h a n t i d a k c u ku p u n t u k memberikan perubahan pada praktik mengajar guru. Pelatihan memiliki banyak keterbatasan untuk bisa kontekstual menyasar langsung kebutuhan guru.
S a a t p e l a t i h a n , G u r u m e n d a p a t p e n g e t a h u a n d a n keterampilan baru yang dapat diimplementasikan di kelas, namun biasanya setelah penerapan, tantangan-tantangan baru terha dap praktik baru juga akan mun cul dan tantangan tersebut belum pernah dibahas sebelumnya di kelas pelatihan. Komunitas Praktisi memberikan ruang bagi guru untuk mendiskusikan dan mencari solusi atas tantangan tersebut sehingga semangat guru untuk menerapkan hasil pelatihan tidak luntur.
POTENSI KOMUNITAS PRAKTISI
- Membangun jejaring antar guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dan rekan sejawatnya untuk memiliki kesempatan berinteraksi secara rutin. Para anggota yang datang dari latar belakang berbedadapat bermanfaat bagi anggota yang lain
- Memberikan ruang berbagi informasi, isu kontekstual, pengalaman pribadi yang dapat membangun pemahaman dan wawasan atas sebuah isu bersama
- Membangun dialog atau diskusi antar rekan sejawat yang dapat mengeksplorasi strategi dan solusi baru atas tantangan yang dihadapi dan saling mendukung dalam proses pengembangan diri
- M e n s t i m u l a s i p e m b e l a j a r a n m e l a l u i komunikasi, mentoring, coaching dan refleksi diri.
- Membagikan pengetahuan yang ada u n t u k m e m b a n t u a n g g o t a d a l a m meningkatkan praktik mereka dengan m e n y e d i a k a n f o r u m u n t u k mengidentifikasi solusi untuk masalah umum dan proses untuk mengumpulkan dan mengevaluasi praktik terbaik
- M e m p e r ke n a l k a n p r o s e s ko l a b o r a t i f kepada kelompok dan organisasi untuk mendorong gagasan dan per tukaran informasi
- Mendorong anggota komunitas untuk mengembangkan aksi nyata dengan hasil yang terukur
- Menghasilkan pengetahuan baru untuk membantu anggota mengubah praktik m e r e k a u n t u k m e n g a k o m o d a s i perubahan kebutuhan dan teknologi
KARAKTERISTIK KOMUNITAS PRAKTISI
Tidak semua komunitas dapat dikategorikan sebagai komunitas praktisi. Ada tiga karakteristik yang membedakan komunitas praktisi dengan komunitas lain:
Domain
Adanya kesamaan atas hal yang dianggap penting oleh anggota komunitas.
Contohnya: Tujuan, identitas, minat, latar belakang, nilai yang dipercaya, keresahan tentang sesuatu isu atau persoalan bersama. Guru- guru dari Sekolah Menengah Per tama Merdeka yang memiliki tujuan untuk menjadi guru yang berpusat pada murid
Komunitas
Adanya norma/aturan sosial yang disepakati oleh anggota
Contohnya: Saling menghormati antar anggota, keinginan untuk berbagi, niat baik saling mendukung, interaksi yang rutin, terbuka untuk saling bertanya dan niat baik untuk saling mendukung dan berkontribusi. Adanya kesepakatan pertemuan dua minggu sekali di sekolah untuk belajar bersama dan berbagi praktik baik
Praktik
Adanya pengetahuan yang dikembangkan, dibagikan dan dipelihara sebagai hasil dari kegiatan komunitas praktisi
Co n to h nya : I n fo rm a s i , h a s i l p e m b e l a j a ra n , pengetahuan yang dibagikan, alat dan bahan untuk pembelajaran atau hasil pembelajaran, dokumen-dokumen dan video. Adanya catatan ringkasan pembelajaran, foto dan video kegiatan, dan kumpulan dokumen hasil kegiatan peserta.
DENGAN KARAKTER YANG TELAH DIJELASKAN, MAKA SEBUAH KOMUNITAS PRAKTISI SETIDAKNYA MEMILIKI AKTIVITAS YANG
MELIPUTI:
- B e r b a g i m a s a l a h d a n m e n g e m b a n g k a n p r o s e s untuk mencari penyelesaian masalah
- M e r u m u s k a n t i n d a k a n u n t u k menyelesaikan masalah
- B e r b a g i p e n g a l a m a n menjalankan praktik
- Merefleksikan tindakan-tindakan y a n g s u d a h d i a m b i l u n t u k melakukan perbaikan
- Mendokumentasikan kegiatan dan produk para anggotanya untuk bahan belajar
PERAN GURU PENGGERAK DALAM MENGEMBANGKAN KOMUNITAS PRAKTISI
Guru Penggerak diharapkan menjadi motor dalam pengembangan komunitas praktisi baik di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Guru Penggerak dapat mengajak rekan guru lain untuk menjadi tim untuk menggerakkan komunitas praktisi.
I. Menganalisis kebutuhan belajar anggota,
Menganalisis kebutuhan belajar anggota adalah tahap p e r t a m a d a l a m p e r a n G u r u P e n g g e r a k d a l a m mengembangkan komunitas praktisi, karena segala ke g i a t a n b e l a j a r ko m u n i t a s h a r u s l a h b e rd a s a rka n kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi, untuk ke m u d i a n d i c a ri s o l u s i nya b e r s a m a – s a m a . S e m a ki n kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan, semakin berkembang dan bermanfaat Komunitas Praktisinya kelak.
GURU PENGGERAK DAPAT MENGANALISIS KEBUTUHANBELAJAR PARA ANGGOTA KOMUNITAS PRAKTISI DENGAN BERBAGAI CARA, ANTARA LAIN
Survey sederhana
- Survey sederhana dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi per tanyaan-per tanyaan terkait praktik pembelajaran di kelas atau kebutuhan belajar para anggota (guru). Survei dapat ditujukan kepada para anggota, atasan anggota (kepala sekolah) bahkan kepada para murid
Rembuk diskusi
- Sebagai permulaan rembuk diskusi dapat dilakukan pada forum-forum yang sudah ada. Contohnya forum rapat bulanan guru atau jadwal MGMP/KKG, atau forum pertemuan lainnya. Jika Komunitas Praktisi sudah berjalan secara rutin, rembuk diskusi dapat pula dijadwalkan secara reguler
Bincang Santai
- Guru Penggerak juga dapat menganalisis kebutuhan belajar rekan sejawatnya melalui bincang-bincang santai di berbagai kesempatan seperti saat istirahat di ruang guru atau sepulang sekolah. Bincang santai dengan beberapa rekan guru dapat menggali informasi yang lebih dalam terkait masalah sehari- hari rekan guru terkait pembelajaran
Observasi kelas rekan sejawat
- Guru Penggerak dapat mengobservasi kelas rekan sejawat u n t u k m e l i h a t b a g a i m a n a r e k a n g u r u m e l a k u k a n pembelajaran di dalam kelas. Untuk melakukan observasi, pastikan hal-hal berikut ini :
a. M e n d a p a t k a n p e r s e t u j u a n g u r u y a n g a k a n diobservasi. Pastikan rekan anda memahami tujuan
dan manfaat proses observasi ini. Ceritakan hal-hal yang akan diobservasi dan bagaimana Anda akan mengolah data hasil observasi.
b. Siapkan jadwal untuk observasi
c. S i a p k a n i n s t r u m e n o b s e r v a s i y a n g m e l i p u t i perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran
d. Berikan umpan balik dari hasil observasi Anda kepada rekan sejawat yang diobservasi dan refleksikan bersama hasil observasi tersebut
e. Berdasarkan hasil obser vasi rekan-rekan guru, biasanya terhimpun persoalan dan tantangan yang umum dihadapi, sehingga menjadi ide untuk menjadi fokus isu yang dicari solusinya bersama.
Strategi analisis di atas dapat dilakukan dengan :
- memetakan tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh mayoritas rekan-rekan sejawat dalam komunitas, disertakan dengan contoh, data atau bukti yang mengkonfirmasi bahwa p e r s o a l a n t e r s e b u t a d a l a h nyata;
- memetakan sebab dan akar masalah yang terjadi
- memetakan hal-hal yang sudah dicoba dilakukan selama ini untuk mengatasi persoalan atau tantangan tersebut. Identifikasi seluruh upaya, baik yang telah berhasil maupun belum berhasil
- b i l a a d a re ka n s e j awa t ya n g sudah berhasil, apa “resep”nya? Mengapa rekan sejawat lain tidak atau belum mencoba hal serupa? S e te l a h m e n d a p a t ka n c u ku p data tentang kebutuhan belajar rekan sejawat, Guru Penggerak b i s a m e n y a m p a i k a n h a s i l a n a l i s i s n y a d a n m e n g a j a k a n g g o t a k o m u n i t a s l a i n n y a u n t u k m e m b u a t r e n c a n a kegiatan belajar.
II. Memfasilitasi rencana kegiatan belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan,
Rencana kegiatan belajar di komunitas praktisi perlu dilakukan bersama-sama oleh anggota komunitas agar seluruh anggota bertanggung jawab dan terlibat aktif dalam proses pengembangan dirinya dan rekan komunitas. Guru Penggerak dapat mengikuti tips berikut untuk memfasilitasi rencana kegiatan belajar:
- D i s k u s i k a n d e n g a n r e k a n Komunitas Belajar mengenai isu p e m b e l a j a r a n s p e s i fi k y a n g paling menjadi tantangan dalam p r a k t i k p r o s e s p e m b e l a j a r a n sehari-hari
- Tetapkan tujuan secara SMART. SMART singkatan dari Specific (spesifik), Measurable (terukur), A c h i e v a b l e ( d a p a t t e r c a p a i ) , Realistic (dapat direalisasikan), Timely (ada jangka waktu). Misal: tujuan yang terlalu umum seperti “ meningkatkan praktik belajar g u r u ” , d a p a t d i s p e s i fi k k a n menjadi “ mempraktikkan satu teknik penilaian formatif dalam pembelajaran tematik untuk satu bulan ke depan”. Semakin spesifik d a n t e r u k u r , s e m a k i n b e s a r kemungkinan kegiatan belajar akan tepat sasaran
- Diskusikan bagaimana kegiatan belajar yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut. Misal: k e g i a t a n b e l a j a r d a p a t berbentuk pelatihan mandiri di s e k o l a h , k e g i a t a n s a l i n g m e n g o b s e r v a s i p r o s e s pembelajaran antara guru (peer obseravation), kegiatan berbagi di KKG/ kegiatan gugus, atau MGMP, dan lainnya.
- Bagi peran dan tanggung jawab k e p a d a r e k a n g u r u s e s a m a komunitas praktisi. Peran yang dapat dibagi sesuai kebutuhan komunitas praktisi antara lain:
a. Tim Kordinator, b. Tim Dokumentasi c. Tim Logistik d. Tim acara/Konten e. Peran lain sesuai kebutuhan
- Rencana kerja harus dievaluasi secara berkala, dapat perbaiki mengikuti hasil evaluasi, dan berdasarkan kesepakatan bersama
III. Mencari narasumber yang relevan terkait kebutuhan belajar,
P a d a p r i n s i p n y a , n a r a s u m b e r u n t u k pertemuan di dalam Komunitas Praktisi bisa siapa saja baik berasal dari dalam komunitas m a u p u n l u a r k o m u n i t a s . D a r i d a l a m komunitas, dapat ditawarkan atau diminta kepada rekan guru yang memiliki praktik baik untuk disebarkan. Rekan guru yang bisa diminta untuk menjadi narasumber juga bisa berasal dari komunitas praktisi guru yang lain dari sekolah yang berbeda atau dari kelompok mata pelajaran yang berbeda ( jika komunitas praktisi berbasis mata pelajaran).
Selain itu, kepala sekolah, pengawas sekolah, orang tua murid dan dinas pendidikan juga dapat berbagi pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan untuk guru. Koordinator komunitas praktisi dapat secara spesifik meminta narasumber memberikan materi atau pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru.
omunitas profesi lain juga dapat menjadi sumber belajar guru di komunitas praktisi. Contohnya profesi wartawan atau blogger dapat memberikan materi menulis kepada para anggota. Profesi psikolog dapat diajak berdiskusi tentang penanganan Anak Berkebutuhan Khusus dan profesi lainnya.
Komunitas lain yang relevan seperti komunitas hobi juga bisa menjadi mitra Komunitas Praktisi dalam pengembangan diri anggota. Misalnya komunitas pendongeng, komunitas board game, komunitas sains, dan lain sebagainya. Setiap narasumber perlu diberitahukan kebutuhan materi yang perlu dipersiapkan dan ekspektasi hasil pembelajaran setelah selesai pertemuan. Jika mengundang narasumber di luar anggota komunitas ceritakanlah juga nilai-nilai yang dipegang oleh anggota komunitas
IV. Menyelenggarakan kegiatan belajar di komunitas,
Pelibatan anggota dalam penyelenggaraan Komunitas Praktisi dapat meningkatkan s e m a n g a t a n g g o t a d a l a m b e l a j a r d i komunitas. Berikut peran-peran yang dapat d i l a ku ka n o l e h A n g g o t a d i Ko m u n i t a s
Praktisi:
- Narasumber Orang yang memberikan materi atau menceritakan praktik baik kepada anggota
- Reporter, M e n d o k u m e n t a s i k a n k e g i a t a n belajar Komunitas, mengunggah dan mendistribusikan materi belajar untuk rekan Komunitas lainnya
- Koordinator, O r a n g y a n g b e r t u g a s u n t u k m e m a s t i k a n n a r a s u m b e r d a n r e p o r t e r s i a p , m e n g i n g a t k a n a n g g o t a l a i n u n t u k h a d i r , d a n a k t i v i t a s l a i n y a n g m e n u n j a n g kelancaran pertemuan komunitas
- Peserta, R e ka n s e j awa t Ko m u n i t a s ya n g mengikuti kegiatan belajar
Tahap PenyelenggaraanKomunitas Praktisi
TAHAP PERSIAPAN
a. Memastikan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan b. Menyepakati pembagian peran
c. Memastikan media publikasi dan sosialisasi kegiatan
PELAKSANAAN
a. Pemimpin sekolah atau pihak yang disepakati membuka kegiatan secara resmi sebagai bentuk dukungan pada komunitas
b. Koordinator menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan
c. Narasumber melakukan presentasi selama 10-15 menit tentang praktik cerdas yang sudah dilakukan
d. Disarankan presentasi dilakukan dengan gaya bercerita, dimulai dari tahap awal, tantangan yang dihadapi, aksi yang dilakukan, perubahan yang terjadi, dan pelajaran apa saja yang telah didapatkan
e. Koordinator mempersilahkan peserta untuk bertanya hasil praktik cerdas sesuai dengan topik. Bila memungkinkan, beri kesempatan kepada peserta rekan komunitas untuk mencoba/mensimulasikan praktik yang diajarkan, agar pembelajaran maksimal.
f. Koordinator mengajak peserta merefleksikan hasil belajar
PASCA PELAKSANAAN
a. Evaluasi kegiatan komunitas mulai dari tahap pelaksanaan sampai tahap evaluasi
b. Publikasikan hasil dokumentasi kegiatan agar anggota yang tidak hadir juga mendapatkan manfaat
c. Dampingi rekan sejawat dalam menerapkan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sesungguhnya yang dijalankan. Pada saat guru penggerak mengobservasi kelas rekan sejawat, penting untuk juga merefleksikan hal-hal apa yang dapat dipelajari dari rekan sejawat yang diobservasi yang bisa diterapkan di kelas guru penggerak.
Penyelenggaraan Komunitas Praktisi memiliki tiga prinsip fleksibilitas yaitu fleksibel waktu, cara dan lokasinya. Waktu dan durasi kegiatan komunitas bisa menyesuaikan kebutuhan anggota dan ketersediaan waktu mereka. Selanjutnya, pertemuan komunitas praktisi bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau pun dalam jaringan (online) dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook grup, aplikasi Whatsapp grup, aplikasi telegram dan mailing list. Untuk kegiatan tatap muka, bentuk kegiatan juga bisa dibuat santai sehingga pemilihan lokasi kegiatan tidak harus selalu di sekolah tapi juga bisa di rumah salah satu anggota, kedai kopi atau warung makan dan tempat lainnya yang masih menunjang proses pembelajaran dan disepakati oleh anggota komunitas.
V. Mendokumentasikan dan mempublikasikan hasil kegiatan
Kegiatan dokumentasi dan publikasi pengetahuan penting dilakukan sebagai bagian dari manajemen pengetahuan. Selain itu, dokumentasi dan publikasi adalah merupakan sumber belajar bagi anggota komunitas dan dapat juga digunakan sebagai media refleksi bagi anggota. Media refleksi artinya, anggota komunitas dapat mengidentifikasi hal-hal baik apa yang harus dipertahankan dan aspek-aspek apa saja yang harus diperbaiki pada periode kegiatan berikutnya
Berikut bentuk-bentuk hasil dokumentasi dan proses pendokumentasian pengetahuandi dalam Komunitas Praktisi
Bentuk Dokumentasi
a.Ringkasan kegiatan yang meliputi materi esensial, paparan narasumber dan hasil refleksi peserta
b. Foto kegiatan dan hasil belajar c. Video kegiatan
Publikasi Pengetahuan
a. Memilih anggota yang bersedia menjadi Reporter atau orang yang bertugas
untuk menyusun dokumentasi kegiatan
b. Reporter menuliskan dan mempublikasikan refleksi pembelajaran pada kanal belajar yang disepakati. Kanal belajar dalam bentuk media daring atau luring.
c. Anggota komunitas membagikan ulang hasil praktik atau materi yang didapatkan untuk mendorong eberlanjutan program, guru enggerak bersama pemimpin ekolah dapat memediasi enerbitkan hasil publikasi enjadi karya guru
Anggota komunitas praktisi menyepakati tata cara penulisan publikasi praktik baik. Kerangka refleksi dapat menggunakan berbagai metode yang terlampir
VI. Mendampingi rekan sejawat dalam mempraktikkan hasil belajar di komunitas
Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan di komunitas tidak boleh berhenti di pertemuan. Setiap pengetahuan dan keterampilan harus membawa dampak pada proses pembelajaran di kelas. Guru Pe n g g e ra k b e rp e ra n m e n d a m p i n g i re ka n – re ka n s e j awa t u n t u k mengimplementasikannya. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Guru Penggerak:
- Menyemangati rekan sejawat untuk mengaplikasikan praktikbaru di kelas masing-masing
- Menanyakan kesulitan dan tantangan saat mengaplikasikan praktik
- Menanyakan pengalaman menjalankan praktik baru di kelas
- Memberikan waktu kepada anggota untuk mengimplementasikan praktik baru. Idealnya sekitar 2-4minggu
- Mendorong anggota untuk mendokumentasikan kegiatan saat mengimplementasikan praktik baru. Baik praktik yang berhasil maupun yang belum berhasil
VII. Evaluasi dan Refleksi pembelajaran dan penerapan kegiatan,
Evaluasi adalah proses untuk memahami apakah tujuan kegiatan belajar komunitas telah tercapai atau tidak, dan bermanfaat untuk menilai apakah kegiatan belajar komunitas telah mencapai tujuannya. Guru Penggerak perlu mengingat dan meninjau kembali tujuan kegiatan belajar komunitas pada saat langkah kedua (m emfasilitasi ren cana kegiatan belajar berdasarkan kebutuhan), dan melihat apakah rekan sejawat telah berhasil mempraktekkan hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya masing-masing.
Misal: Bila tujuan kegiatan belajar Komunitas adalah “menerapkan disiplin positif dalam kelas”, maka evaluasi dilakukan apakah rekan-rekan Komunitas telah mampu menerapkan disiplin positif kelas dalam k e l a s m a s i n g – m a s i n g . D o k u m e n t a s i k a n d a n identifikasi rekan yang sudah mampu dan belum. E v a l u a s i a d a l a h b a g i a n y a n g p e n t i n g d a l a m menjalankan Komunitas Praktisi karena kita dapat m e n g e t a h u i p e r ke m b a n g a n ke m a m p u a n d a n kompetensi diri dan rekan sejawat komunitas. Ingatlah, bahwa bila ada rekan sejawat belum berhasil mempraktekkan hasil belajar, hal tersebut bukanlah hal yang memalukan, namun sebuah pelecut untuk m e n co ba s t ra te g i d a n c a ra b e l a j a r l a i n u n t u k berkembang ke depan.
Refleksi adalah memikir ulang proses apa yang membuat kegiatan belajar yang telah dilakukan Komunitas telah berhasil atau belum berhasil dan bermanfaat untuk bahan pembelajaran rekan Komunitas mengenai apa yang berhasil dan yang tidak dalam mengaplikasikan pembelajaran yang dilakukan.
Misal: Bila evaluasi disimpulkan bahwa ada beberapa rekan Komunitas belum mampu menerapkan disiplin positif dalam kelas, refleksikan tantangan yang mungkin muncul yang membuat tidak tercapainya hal tersebut.
Refleksi penting untuk dilakukan agar rekan sejawat yang belum berhasil dapat mencoba cara dari rekannya yang sudah berhasil, dan rekan yang telah berhasil dapat semakin mengembangkan praktik baik yang telah berhasil ia lakukan.
Untuk melakukan evaluasi dan refleksi, lakukan rembuk bersama-sama rekan komunitas untuk berdiskusi. Berikut beberapa pertanyaan kunci yang dapat menjadi pemantik diskusi:
- Apakah rekan sejawat berhasil mengaplikasikan hal yang dipelajari saat kegiatan belajar komunitas?
- Apa hal-hal yang membuat kegiatan belajar tersebut berhasil diaplikasikan?
- Bila belum berhasil, apa kendalanya sehingga kegiatan belajar komunitas berikutnya dapat lebih baik?
2. Budaya Positif di Komunitas Praktisi
Lingkungan yang positif adalah aspek penting dalam belajar tidak hanya bagi murid, tapi juga bagi orang dewasa karena dapat menimbulkan aman dan nyaman saat belajar. Lingkungan belajar yang positif akan mendorong anggota komunitas untuk dapat terbuka menunjukkan rasa ingin tahunya dan nyaman mengemukakan pemikiran yang berbeda dari anggota komunitas yang lain. Selain itu, berada dalam lingkungan belajar yang positif membuat anggota terbuka terhadap kegagalan dan tantangan yang dialami sehingga memungkinkan bagi komunitas praktisi bersama- sama mencari solusi yang tepat. Apa saja strategi yang dapat dilakukan oleh Guru
Penggerak dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif?
- Pembelajaran yang relevan bagi anggota Komunitas
Motivasi belajar orang dewasa akan meningkat jika topik pembelajaran relevan bagi ke b u t u h a n p ro fe s i o n a l nya s e h a ri – h a ri . A n g g o t a ko m u n i t a s p ra k t i s i p e rl u mengidentifikasi tujuan dan alasan belajarnya dengan jelas sehingga dapat tergambarkan dampak hasil belajarnya bagi dirinya sendiri dan hal-hal yang dianggap penting.
2. Membangun nilai-nilai bersama
Anggota Komunitas Praktisi perlu menyepakati nilai-nilai bersama agar interaksi antara anggota dapat berjalan dengan nyaman. Menentukan nilai dan kode etik yang perlu ada di dalam Komunitas, bisa dengan menanyakan kepada para anggota bagaimana mereka ingin diperlakukan satu sama lain atau bagaimana suasana yang mereka ingin rasakan saat belajar di dalam komunitas. Contohnya: Setiap anggota memiliki kesempatan belajar dan berkontribusi yang setara, setiap anggota terbuka pada ide -ide yang berbeda, dan setiap anggota harus memperlakukan anggota lain dengan hormat dan santun. Nilai dan kode etik dalam komunitas perlu dibangun melalui dialog yang positif agar dapat dijalankan dengan nyaman oleh seluruh anggota komunitas
3. Melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan
Orang dewasa adalah pembelajar y a n g m a n d i r i y a n g i n g i n t u r u t mengelola proses belajarnya. Oleh karena itu, anggota komunitas juga perlu dilibatkan dalam pengambilan k e p u t u s a n – k e p u t u s a n d a l a m Komunitas Praktisi. Menentukan topik pertemuan komunitas atau cara belajar di komunitas bahkan menentukan pembagian peran di komunitas dengan dialog adalah c o n t o h p r o s e s p e n g a m b i l a n keputusan yang dapat dilakukan bersama anggota.
4. Membangun relasi yangpositif antar anggota
H u b u n g a n a n g g o t a d i d a l a m komunitas praktisi perlu dibangun secara positif. Guru Penggerak dapat memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang m e m b e r i k e s e m p a t a n k e p a d a anggota untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain. Relasi yang positif antara anggota juga m enin gkatkan rasa percaya dan a m a n s a a t b e l a j a r d i d a l a m komunitas. Relasi yang positif juga d a p a t d i c i p t a k a n d e n g a n m e m b a n g u n s i k a p s a l i n g m e n d u k u n g d a n m e n g a p r e s i a s i setiap capaian kecil yang terjadi di antara anggota komunitas
5. Menjadikan refleksi dan umpan balik menjadi bagian dari proses rutin
Lingkungan belajar yang positif dapat dibangun dengan menjadikan refleksi sebagai bagian dari proses rutin di Komunitas Praktisi sehingga anggota komunitas terbiasa melakukan refleksi secara mandiri, begitu pula dengan memberikan dan menerima umpan balik. Terbuka terhadap umpan balik adalah karakteristik guru-guru yang dapat terus berkembang.Lingkungan belajar yang positif akan mendukung proses belajar guru. Ceritakan kelima strategi di atas kepada rekan sejawat anda di dalam Komunitas Praktisi sehingga seluruh anggota bersemangat dan berkomitmen mewujudkan lingkungan belajar yang positif
4. KOLABORASI DALAM KOMUNITAS PRAKTISI
“Kompetisi membuat kita (bekerja) lebih cepat, kolaborasi membuat kita (bekerja) lebih baik”
-unknown- Kolaborasi adalah keterampilan bekerja sama secara koperatif untuk mencapai tujuan bersama. Keterampilan ini adalah salah satu keterampilan abad 21 yang harus dimiliki semua orang termasuk Guru dan Kepala Sekolah. Kolaborasi akan membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien untuk sampai ke tujuan karena pengetahuan, keterampilan dan sumber daya dibagi bersama para kolaborator.
Manfaat Kolaborasidalam Komunitas Praktisi
- Menciptakan ketergantungan sosial yang positif
Ketergantungan sosial yang positif adalah ketika seseorang percaya bahwa mereka dapat mencapai tujuan mereka jika orang lain juga d a p a t m e n c a p a i t u j u a n n y a . Kemampuan berkolaborasi akan m e n g u r a n g i a d a n y a ko m p e t i s i n e g a t i f a t a u k e i n g i n a n u n t u k melihat orang lain gagal. Kolaborasi m e n c i p t a k a n s u a s a n a s a l i n g m e n d u k u n g d a l a m e k o s i s t e m pendidikan.
2. Membangun relasi yang positif dengan antar anggota
Berkolaborasi dengan orang-orang y a n g b e r b e d a l a t a r b e l a k a n g , pengetahuan dan keterampilan akan memunculkan ide-ide baru untuk pemecahan masalah.
B e r b a g a i r i s e t t e l a h m e m b u k t i k a n b a h w a kolaborasi adalah faktor utama y a n g s e c a r a k o n s i s t e n m e n u n j u k k a n k e t e r k a i t a n dengan peningkatan performa sekolah dan orang-orang di dalamnya, yaitu murid, guru dan kepala sekolah.
3. Berbagisumber daya
Kolaborasi memaksa pihak-pihak y a n g t e r l i b a t d a l a m p r o s e s kolaborasi membagikan sumber daya sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif
Tahapan Kolaborasi dalam mengembangkan Komunitas Praktisi oleh Guru Penggerak



5. Tahapan PengembanganKomunitas Praktisi
- online casino india
- best online casino in india
- best online casino india
- online casino india real money
- online casino in india
- online casino games in india
- online casino games india
- online casino real money india
- best casino in india online
- online casino games for real money
- casino in india online
- casino games india
- best casino in india
- online casino game real money
- casino india online
- crazy time casino india
- casino online india
- online casino play for real money
- casino games in india
- best online live casino india